Qurrata Ayun, Qurrata (2023) Pengaruh pH Larutan Terhadap Kestabilan Warna Senyawa Antosianin yang terdapat pada Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis). Jurnal Crystal: Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya, 4 (1): 2022. pp. 1-6. ISSN 2685 - 7065
Text
HCP ARTIKEL 3.pdf Download (1MB) |
|
Text
TPJ 311.pdf Download (195kB) |
Abstract
K
ulit buah naga memiliki banyak
manfaat dengan kandungan antosianin yang tinggi.
Antosianin merupakan zat warna yang berperan untuk memberikan warna merah, yang
berpotensi untuk digunakan sebagai zat pewarna alami untuk pangan dan dapat juga
dijadikan sebagai alternatif pengganti warna s
intetis yang lebih aman bagi kesehatan
serta
dapat juga digunakan sebagai indikator alami.
Indikator yang biasanya digunakan untuk
menentukan derajat keasamam (pH) suatu larutan adalah indikator universal yang
merupakan campuran dari beberapa indikator. Su
atu indikator universal memperlihatkan
warna yang berbeda
‐
beda pada setiap pH. Indikator universal juga dilengkapi trayek pH yang
menunjukkan harga pH tertentu
. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan
untuk membuat indikator alami yang bera
sal dari senyawa antosianin yang terkandung pada
kulit buah naga merah dengan cara melihat pengaruh pH larutan yang akan memberikan
warna yang berbeda ketika berada pada suasana pH tertentu.
Salah satu faktor yang sangat
perpengaruh terhadap kestabilan ant
osianin adalah pH dari pelarut antosianin.
Pada
penelitian ini yang pertama kali dilakukan adalah menentukan kandungan antosianin secara
kuantitatif, selanjutnya diukur kandungan antosianin pada ekstrak kulit buah naga merah
yang telah divariasikan pH nya
, yaitu dari pH 3 sampai pH 12 dengan menggunakan buffer
phosphate dan diuk
ur meng
gunakan metode pH differensial. Variasi pH dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui
stabilitas antosianin
dan juga perubahan warna yang terjadi pada
pH tertentu.
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan,
warna yang dihasilkan hampir sama
setelah penambahan larutan buffer
pH
3 sampai
8
,
perubahan warna mulai bergeser pada pH
9 sampai 12 yaitu mulai berubah menjadi warna ungu, hal ini disebabkan karena tingkat
keasaman pelarut mulai menurun dan mulai dalam keadaan basa sehingga antosianin mulai
tidak stabil.
Perubahan warna tersebut terjadi karena perubahan struktur molekul antosianin
akibat pengaruh pH.
Dengan adanya data ini, antosianin pada kondisi pH tertent
u dapat
digunakan sebagai indikator warna.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Cek Plagiasi Jurnal Peer Review |
Divisions: | C. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | perpus perpustakaan unibabwi |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 01:59 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 01:59 |
URI: | http://repository.unibabwi.ac.id/id/eprint/952 |
Actions (login required)
View Item |