Kajian Komposisi dan Stratifikasi Tanaman Hortikultura Sebagai Penyusun di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Sritanjung Banyuwangi

Tristi Indah D.K, Tristi (2023) Kajian Komposisi dan Stratifikasi Tanaman Hortikultura Sebagai Penyusun di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Sritanjung Banyuwangi. AGRI-TEK: Jurnal Ilmu Pertanian,Kehutanan dan Agroteknologi, 22 (1): 2021. pp. 11-17. ISSN 2580-0035

[thumbnail of Artikel Publikasi-digabungkan RTH Sritanjung.pdf] Text
Artikel Publikasi-digabungkan RTH Sritanjung.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of TPJ Kajian RTH Sritanjung.pdf] Text
TPJ Kajian RTH Sritanjung.pdf

Download (80kB)

Abstract

Banyuwangi merupakan salah satu Kota di Ujung timur pulau Jawa yang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata dunia.
Letak Kota Banyuwangi yang berbatasan langsung dengan Selat Bali ini, menjadi salah satu alasan banyak wisatawan yang
akan berlibur ke Bali menyempatkan menikmati wisata di Kota Banyuwangi. Tempat wisata yang dapat dikunjungi di
Banyuwangi cukup lengkap, mulai dari Wisata Pegunungan, Wisata Pantai, Wisata Hutan hingga Wisata Ruang Terbuka Hijau
yang berada di tengah kota. RTH saat ini kerap kali menjadi salah satu tempat wisata bagi warga perkotaan karena telah
dilengkapi dengan tanaman yang bernilai estetika sehingga RTH menjadi tampak indah. Menurut UU RI no 26 Tahun 2007,
Pengertian Ruang Terbuka Hijau adalah Ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk kehidupan manusia, baik secara individu
maupun secara berkelompok serta wadah bagi mahluk hidup lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan. Ruang
Terbuka Hijau secara ekologi dapat menyuguhkan area nyaman melalui tajuk-tajuknya. Tanaman Penyusun RTH adalah Jenis
Tanaman Hortikultura khususnya tanaman hias yang sesuai dengan fungsi RTH agar maksimal, baik fungsi utama sebagai
penunjang ekologi kehidupan maupun fungsi lain seperti estetika, fungsi sosial dan budaya. (Purwatik et al., 2014)
Tanaman Hortikultura merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan dan nantinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber
Vitamin, mineral, obat-obatan maupun adanya nilai estetika yang dijadikan sebagai tanaman hias. Menurut Balai Penelitian
Tanaman Hias (2018), tanaman hias adalah suatu tanaman yang mempunyai nilai keindahan baik bentuk, warna daun, tajuk
maupun bunganya yang sering digunakan untuk penghias pekarangan, taman dan ruang hijau.
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di suatu daerah ditujukan sebagai ruang ekologi yang dalam penyusunannya
perlu memperhatikan komponen Stratifikasi yakni pola penaungan tanaman serta Komposisi jenis tanaman yang akan ditanam
didalamnya. Menurut Kershaw (1973) Pola naungan bila ditinjau dari tinggi tegakan tanaman hortikultura dibagi menjadi lima
tingkatan yakni Emergent Layer, Canopy Layer, Lower Canopy, Shrubs dan Ground Cover. Kriteria umum dalam penentuan
komposisi jenis tanaman yang akan ditanam di suatu RTH menurut Kaharudin (2002) adalah didasarkan fungsi masing masing
tanaman sebagai penyusun RTH diantaranya yaitu sebagai penyerap polutan, penyerap debu, peredam kebisingan, penahan
angin, peneduh atau pembentuk iklim mikro, fungsi estetika, tanaman produksi dan tanaman kulturasi.
Saat ini, Banyuwangi memiliki tiga RTH yang pembangunannya berada di daerah kota Banyuwangi dan enam lainnya berada
di beberapa desa di luar kota Banyuwangi. (Bappeda, 2013) Selama ini RTH yang berada di dalam kota Banyuwangi masih
memiliki fungsi dominan yakni sebagai tempat hiburan bagi masyarakat setempat. Masyarakat hanya berkunjung di RTH untuk
duduk, bersantai dan berolahraga bersama keluarga, sedangkan fungsi edukasi pada RTH di Banyuwangi masih belum berjalan.

Item Type: Article
Subjects: Cek Plagiasi
Jurnal
Peer Review
Divisions: C. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: perpus perpustakaan unibabwi
Date Deposited: 20 Oct 2023 02:53
Last Modified: 20 Oct 2023 02:53
URI: http://repository.unibabwi.ac.id/id/eprint/869

Actions (login required)

View Item View Item